Batu Smart City

Tagline Smart City menjadi begitu familiar di telinga di saat ini ditengah ancaman kerusakan bumi akibat global warming. Smart City berasal dari 2 suku kata, yaitu Smart yang berati pintar, cerdas dan City yang berarti Kota. Konsep smart city sendiri pertama kali dikemukakan oleh IBM, perusahaan komputer ternama di Amerika. Perusahaan tersebut memperkenalkan konsep smart city untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan. Untuk menyukseskan konsep kota pintar ini, IBM menelurkan enam indikator yang harus dicapai. Keenam indikator tersebut adalah masyarakat penghuni kota, lingkungan, prasarana, ekonomi, mobilitas, serta konsep smart living. Salah satu gagasan besar Smart City adalah memanfaatkan kemajuan teknologi dalam rancangan tata kota tanpa merusak lingkungan kota tersebut. Smart City menjadi solusi tepat ditengah kemajuan teknologi yang sangat pesat saat ini masih banyak yang kurang memperhatikan lingkungan sekitar.

Di Indonesia, Bandung menjadi pioner dalam pemanfaatan kota sebagai Smart City. Pada bulan Mei tahun 2015, ditengah diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika, Ridwan Kamil selaku walikota Bandung mengundang walikota-walikota seluruh kawasan Asia Afrika untuk membahas tentang Smart City. Dalam kurun waktu beberapa bulan, Bandung dengan pesat membangun infrastruktur kota agar dapat dikatakan sebagai Smart City. Salah satu terobosan dari kota kembang ini adalah Command Center. Command Center ini merupakan pusat komando lalu lintas seluruh kawasan Bandung. Setiap titik strategis dipasang CCTV yang terhubung secara terpusat pada Command Center. Hasil ujicoba dari terobosan ini patut menjadi perhatian karena tingkat kecelakaan di Bandung menjadi turun (sumber nasional.tempo.co), Kemacetan di Bandung dapat segerai terurai dengan cepat, dan menurunnya pembegalan di daerah sekitar Kota Bandung.


Kota Batu yang merupakan salah satu Kota Wisata populer di Indonesia saat ini. Kota yang juga dijuluki kota apel ini selalu dipadati ribuan wisatawan lokal maupun manca negara saat akhir pekan dan liburan. Dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke kota batu menjadikan kota kecil berpenduduk sekitar 200.039 Jiwa selalu mengalami beberapa permasalahan diantaranya masalah kemacetan lalu lintas, sampah, dan menningkatnya tindak kejahatan. Menjadi suatu kewajiban Pemerintah Kota batu dalam menjamu wisatawan dengan berbagai keramahan dan kenyamanan agar wisatawan menjadi betah dan kengen untuk kembali ke Kota yang juga dijuluki Kota Swish-nya Indonesia.

  Dari beberapa permasalahan diatas, salah satu solusi tepat dan dapat dikembangkan di Kota Batu adalah dengan mengubah konsep Kota Wisata Batu menjadi Kota Wisata Pintar Batu. Beberapa konsep tata kota dengan mainset “Smart City” dapat dirancang demi menambah kenyamanan dan keamanan Kota Batu. Dan jika diterapkan di Kota Batu saat ini, bukan tidak mungkin Kota Batu menjadi salah satu pelopor Kota Wisata Pintar di Indonesia dan dunia.