Subscribe Here

Social Share

Rabu, 16 September 2015

Urban Rooftop Garden

Share & Comment
Semakin maju sebuah kota atau Negara pasti berbanding lurus dengan kemajuan pembangunan infrastruktur pada Kota ata Negara tersebut. Hal ini menyebabkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) menjadi semakin menipis berganti gedung-gedung pencakar langit yang semakin menjamur. Jika tidak dapat dibendung, bukan tidak mungkin nanti kita akan sulit mencari tanah lapang untuk sekedar bermain sepak bola atau layang-layang. Hal ini menjadi sebuah ironi yang selalu mengiringi perkembangan zaman modern saaat ini. Di saat kebutuhan bangunan tinggi, kebutuhan akan lahan hijau sebagai sumber oksigen dan penghasil kebutuhan bahan-bahan makanan juga semakin menipis. Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan menyatakan bahwa koefisien dasar bangunan adalah 40 persen, sedangkan sisanya 60 persen digunakan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Menurut Tempo, Kota Jakarta memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebanyak 10 persen dari luas seluruh wilayahnya. Padahal standart RTH pada sebuah Kota adalah 30 persen dari Luas wilayah. Angka tersebut akan lebih parah jika masyarakat tidak turut menerapkan Peraturan Menteri Kesehatan terkait koefisien bangunan. Perlu adanya kebijakan Pemerintah dan kesadaran masyarakat untuk sama-sama menjaga agar kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dapat sesuai dengan standart minimal.

Sulitnya mencari Ruang Terbuka Hijau di Jakarta

Urban Rooftop Garden

Salah satu solusi untuk penyediaan Ruang Terbuka Hijau adalah dengan penerapan "Urban Rofftop Garden". Urban Rooftop Garden adalah sebuah inovasi menciptakan Ruang Terbuka Hijau di tengah-tengah atau atap gedung. Salah satu contoh penerapan Urban Rooftop Garden yang sudah dilakukan adalah di Kasetsart University, Thailand. Penerapan ini berawal dari bencana banjir yang melanda Thailand dan menyebabkan masyarakat kesulitan dalam penyediaan makanan kebutuhan sehari-hari. Penelitian ini dikembangkan dengan bantuan dari Thai Health Promotion Foundation, dan dana dari Fakultas Arsitektur Kasetsart University.

Penerapan Urban Rooftop Garden di Kasetsart University, Thailand

Hasil dari penelitian ini dapat dikembangkan di Kota-kota di Indonesia salah satunya di Kota Batu. Caranya yaitu dengan menyediakan alas ringan yang terbuat dari campuran kelapa dan limbah kopi dengan memberi beberapa nutrisi tanaman. Dengan ukuran 30x30 cm, alas dapat ditanami tumbuhan sayur-sayuran dan buah-buahan ringan. Alat tanaman dibangun dengan papan semen fiber yang diberi engsel pintu untuk membuka dan menutup. Blok hijau vertikal terdiri dari blok beton dan sekat tanaman. Hal ini dirancang untuk mengalirkan air ke bawah secara vertikal dan membawa pipa irigasi dengan posisi horizontal. Lalu Biofacade ditutupi dengan tanaman merambat sebagai pencegah dari radiasi sinar matahari langsung.

Contoh Pembuatan Urban Rooftop Garden


Tags: , , , , , , ,

Di Tulis Oleh

BSC adalah sebuah gagasan dari Kami untuk Kota Batu menjadi Kota yang tidak hanya memperhatikan pembangunan Kota tapi juga dapat memperhatikan kepedulian terhadap Lingkungan sekitar. Mari berkontribusi untuk mewujudkan "Shining Batu" yang sesungguhnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Yuk Ikut Mengagas Kota Batu Lebih Baik

Nama

Email *

Pesan *

AYO JADI PELOPOR BATU SMART CITY!

Copyright © BSC | Designed by SMK BRAWIJAYA KOTA BATU